Kalimat Aktif dan Pasif: Apa Sih Bedanya?
Kalimat aktif dan pasif sering menjadi bahan pembelajaran yang membuat banyak siswa bingung, terutama jika bahasa Inggrisnya. Padahal, kalimat ini sangat penting untuk dipahami agar bisa menulis dan berbicara dengan baik di depan publik. Nah, artikel ini akan membahas tentang pengertian serta contoh kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Indonesia.
Apa Itu Kalimat Aktif?
Kalimat aktif merupakan sebuah kalimat yang fokus pada pelaku atau subjek yang melakukan suatu tindakan. Contohnya: “Ratna makan nasi goreng di warung dekat kantor.” Dalam kalimat ini, subjek atau pelakunya adalah Ratna yang melakukan tindakan makan di warung dekat kantor. Biasanya, struktur kalimat aktif diawali dengan subjek, diikuti oleh predikat atau kata kerja, dan objek atau yang dikenai tindakan.
Contoh Kalimat Aktif:
- Siska menulis cerpen di tengah malam - Ayu menggambar anak sungai di kanvas - Kucing hitam mengikuti Mia hingga ke rumahnya
Apa Itu Kalimat Pasif?
Sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang fokus pada objek atau yang menerima tindakan, bukan pada pelaku atau subjeknya. Dalam kalimat pasif, subjek tidak diberikan penekanan atau diabaikan. Sehingga, kalimat pasif lebih terkesan formal dan objektif. Contohnya: “Nasi goreng di warung dekat kantor dimakan oleh Ratna.” Dalam kalimat ini, objek nasi goreng menjadi fokus yang diberi tindakan dimakan oleh pelaku atau subjek Ratna.
Contoh Kalimat Pasif:
- Cerpen itu sudah ditulis Siska di tengah malam - Anak sungai digambar oleh Ayu di kanvas - Mia diikuti oleh kucing hitam hingga ke rumahnya
Perbedaan Antara Kalimat Aktif dan Pasif
Secara umum, perbedaan antara kalimat aktif dan pasif terletak pada tumpuan perhatian atau fokus dari kalimat tersebut. Kalimat aktif menekankan subjek sebagai pelaku suatu tindakan, sedangkan kalimat pasif menekankan objek sebagai penerima tindakan. Kesimpulannya, kalimat aktif lebih cocok digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, sedangkan kalimat pasif lebih cocok digunakan dalam bahasa tulis formal.
Kapan Menggunakan Kalimat Aktif dan Pasif?
Pada umumnya, kalimat aktif digunakan ketika kita ingin menyoroti pelaku dari tindakan tersebut, sedangkan kalimat pasif digunakan ketika kita ingin menjelaskan suatu tindakan tanpa menekankan pada siapa pelakunya. Selain itu, kalimat aktif lebih sering digunakan di media sosial atau percakapan sehari-hari, sedangkan kalimat pasif lebih sering digunakan dalam laporan resmi, jurnal ilmiah, atau surat kabar.
Kesimpulan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tak jarang siswa mengalami kebingungan antara kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif menekankan pada pelaku tindakan, sedangkan kalimat pasif menekankan pada objek yang menerima tindakan. Penggunaan keduanya tergantung pada tujuan dan konteks bahasa yang digunakan. Meskipun demikian, baik kalimat aktif maupun pasif bisa digunakan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat.