Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat merupakan susunan kata yang membentuk suatu pikiran atau gagasan yang utuh. Pada bahasa Indonesia atau bahasa apapun, kalimat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.
Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif adalah jenis kalimat yang subjeknya melakukan sesuatu terhadap objeknya atau menerima akibat dari sesuatu yang dilakukannya. Contohnya adalah kalimat “Santi membeli buku”. Pada kalimat tersebut, subjek “Santi” melakukan tindakan membeli terhadap objek “buku”.
Sedangkan kalimat pasif adalah jenis kalimat yang subjeknya menerima tindakan dari objek atau penderita dari tindakan yang dilakukan oleh objek dalam kalimat itu. Contohnya adalah kalimat “Buku dibeli oleh Santi”. Dalam kalimat tersebut, subjek “buku” tidak melakukan tindakan, tetapi menerima akibat dari tindakan “dibeli” yang dilakukan oleh objek “Santi”.
Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Sebuah kalimat dapat dikategorikan sebagai kalimat aktif atau kalimat pasif berdasarkan ciri-ciri tertentu. Berikut ini ciri-ciri kalimat aktif dan kalimat pasif.
Kalimat Aktif:
- Subjeknya melakukan tindakan terhadap objeknya
- Lebih mudah dimengerti dan dirangkai lebih sederhana
- Menggambarkan situasi nyata yang sedang terjadi
- Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tulisan informal
Kalimat Pasif:
- Subjeknya menerima tindakan dari objek atau penderita dari tindakan yang dilakukan oleh objek
- Lebih kompleks dan agak sulit dimengerti
- Menggambarkan situasi yang lebih abstrak dan tidak tegas
- Biasanya digunakan dalam esai, laporan riset, atau tulisan formal lainnya
Contoh Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Berikut ini beberapa contoh kalimat aktif dan kalimat pasif:
Kalimat Aktif:
- Santi membeli buku.
- Andi menyapu lantai.
- Fathir menyetir mobil.
- Adi menulis surat.
Kalimat Pasif:
- Buku dibeli oleh Santi.
- Lantai disapu oleh Andi.
- Mobil disetir oleh Fathir.
- Surat ditulis oleh Adi.
Syarat-syarat Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Agar dapat menggunakan kalimat aktif atau kalimat pasif dengan baik, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Sebagai contohnya, pada kalimat aktif, subjek harus berada pada awal atau depan kalimat dan objek pada akhir atau belakang kalimat. Sedangkan pada kalimat pasif, objek harus menjadi subjek, diikuti dengan kata kerja “dibuat” atau “dilakukan” (verba pasif), dan subjek kalimat aktif akan menjadi objek kalimat pasif.
Hal penting lainnya adalah mempertimbangkan kapan akan menggunakan kalimat aktif dan kapan menggunakan kalimat pasif. Pada umumnya, kalimat aktif lebih cocok digunakan pada kalimat yang lebih sederhana dan ringkas, sedangkan kalimat pasif cocok digunakan pada pernyataan yang lebih formal atau abstrak seperti pada esai atau laporan riset.
Kesimpulan
Jenis kalimat yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi pemahaman pembaca tentang pikiran atau gagasan yang ingin disampaikan. Memahami perbedaan dan karakteristik antara kalimat aktif dan kalimat pasif dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam membaca dan menulis. Oleh sebab itu, gunakanlah jenis kalimat yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuan penulisan Anda.