Kalimat Sumbang: Apa Itu dan Contohnya
Anda pernah mendengar istilah kalimat sumbang?
Kalimat sumbang atau tidak padu adalah kalimat yang tidak berhubungan langsung dengan kalimat sebelum atau sesudahnya. Tidak hanya mengganggu aliran paragraf, kalimat ini juga dapat membuat pembaca kecil hingga kehilangan arah ketika membaca tulisan kita.
Ciri-ciri Kalimat Sumbang
Untuk mengenali kalimat sumbang, ada beberapa ciri-cirinya antara lain:
- Mengandung pengulangan kata
- Tidak memberikan kontribusi pada isi paragraf
- Mengandung informasi yang tidak relevan
- Tidak berhubungan langsung dengan kalimat sebelum atau sesudahnya
- Memiliki susunan kata dan struktur yang salah atau tidak lengkap
Contoh Kalimat Sumbang
Berikut beberapa contoh kalimat sumbang:
- “Mesin cuci saya rusak. Saya pernah membaca berita tentang corona.”
- “Saya sedang membicarakan tentang lingkungan. Hari ini cuaca sangat cerah.”
- “Sungai itu sangat indah. Dinding rumah saya warna hijau.”
Contoh Kalimat Tidak Padu dalam Paragraf
Tidak hanya mengganggu isi paragraf, kalimat sumbang juga dapat merugikan alur keseluruhan tulisan.
Contoh kalimat tidak padu dalam paragraf antara lain:
“Queen Elizabeth II naik takhta pada tahun 1952. Selain itu, hari ini adalah hari ulang tahun saya.”
Padahal, kedua kalimat tersebut tidak berhubungan langsung. Pembaca akan menjadi kebingungan dan merasa tertipu dengan informasi yang tidak berhubungan.
Pengertian Kalimat Tidak Padu
Kalimat tidak padu atau kalimat sumbang adalah kalimat yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kalimat sebelum atau sesudahnya. Hal ini akan menyebabkan alur baca tulisan menjadi terganggu dan membawa informasi yang tidak relevan untuk pembaca.
Contoh Kalimat Tidak Padu Dalam Paragraf
Untuk memahami lebih lanjut mengenai contoh kalimat tidak padu dalam paragraf, berikut beberapa contohnya:
“Pada hari Senin, siapa pun dapat mendaftar ke kursus online ini. Kantor saya berada di lantai lima.”
Padahal, kedua kalimat tersebut tidak memiliki hubungan langsung. Sehingga, kalimat yang tidak padu seperti ini hanya akan membingungkan pembaca dan membuat mereka kebingungan dalam memahami isi paragraf.
Ide Pokok Kalimat Utama dan Kalimat Sumbang
Ide pokok kalimat utama adalah pokok bahasan dari tulisan kita. Kalimat utama biasanya berada di awal atau akhir paragraf. Sedangkan, kalimat sumbang atau tidak padu hanya akan mengganggu isi paragraf dan membawa informasi yang tidak relevan.
Saat menulis sebuah paragraf, pastikan bahwa kalimat utamanya berhubungan langsung dengan kalimat sebelumnya dan sesudahnya. Jangan terlalu banyak menggunakan kalimat sumbang yang hanya akan membingungkan pembaca.
Simpulan
Penulisan kalimat utama dan kalimat sumbang sangat penting untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas. Kalimat sumbang mengganggu aliran paragraf dan membuat pembaca kehilangan arah ketika membaca tulisan kita. Penting untuk memperhatikan dan mengenali ciri-ciri kalimat sumbang agar bisa membuat tulisan yang berkualitas dan mudah dipahami oleh pembaca. Pastikan ide pokok kalimat utama terlihat jelas dan tidak terganggu oleh kalimat-kalimat yang tidak padu atau sumbang.
Pentingnya Menghindari Penggunaan Kalimat Sumbang
Untuk membuat tulisan yang berkualitas, penting untuk menghindari penggunaan kalimat sumbang yang hanya akan membingungkan pembaca dan mengganggu aliran paragraf. Pastikan bahwa setiap kalimat terkait langsung dengan paragraf dan ide pokok kalimat utama. Dengan melakukan hal ini, pembaca akan lebih mudah memahami isi tulisan dan alur keseluruhan tulisan menjadi lebih mudah diikuti.