Berikan Contoh Makna Gramatikal Dalam Kalimat

42 Dilihat

Contoh Kalimat Bermakna Denotatif dan Konotatif

Setiap kalimat yang kita ucapkan atau tuliskan memiliki makna. Makna tersebut dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yakni denotatif dan konotatif. Lalu, apa perbedaannya? Berikut ini adalah penjelasan singkat dan contoh kalimat untuk masing-masing jenis makna:

Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna yang bersifat sebenarnya atau literal. Artinya, makna tersebut didasarkan pada makna dasar atau makna yang tercantum di dalam kamus. Contoh kalimat dengan makna denotatif adalah:

  1. Saya membeli satu buku.
  2. Kucing itu berbulu hitam.
  3. Andi belajar matematika di sekolah.

Terlihat sederhana, bukan? Namun demikian, seringkali kalimat yang mengandung makna denotatif juga memiliki makna konotatif yang melekat di dalamnya. Simak penjelasan berikut ini:

Makna Konotatif

Makna konotatif adalah makna yang melekat pada sebuah kata atau kalimat karena adanya asosiasi atau pengalaman pribadi penutur bahasa. Artinya, makna tersebut berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung pada latar belakang dan pengalaman masing-masing. Contoh kalimat dengan makna konotatif adalah:

  1. Baju merah darah.
  2. Sopir itu berkaca mata.
  3. Gigi kuda.

Makna konotatif dalam ketiga kalimat di atas mungkin berbeda-beda bagi setiap individu. Namun, secara umum, kalimat-kalimat tersebut memiliki makna yang kurang menyenangkan atau merendahkan.

Ringkasan

Setiap kalimat memiliki makna, yang bisa dikategorikan menjadi denotatif dan konotatif. Makna denotatif adalah makna sebenarnya atau literal, sedangkan makna konotatif adalah makna yang melekat pada sebuah kata atau kalimat karena adanya asosiasi atau pengalaman pribadi penutur bahasa.

Kalimat dengan makna denotatif seringkali memiliki makna konotatif yang melekat di dalamnya. Oleh karena itu, sebagai penutur bahasa yang baik dan benar, kita perlu memperhatikan penggunaan makna dalam kalimat agar tidak menyinggung perasaan orang lain.