10 Contoh Makna Ilokusi dan Perlokusi dalam Bahasa Indonesia

53 Dilihat

Pada pembahasan ini, kita akan membahas mengenai dua konsep penting dalam pragmatik, yaitu ilokusi dan perlokusi. Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari bagaimana konteks mempengaruhi interpretasi makna. Ilokusi dan perlokusi adalah dua konsep yang berada di jantung pragmatik. Kedua konsep ini menunjukkan bagaimana kita menggunakan bahasa tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk melakukan tindakan dan mempengaruhi orang lain.

Ilokusi merujuk pada tindakan yang kita lakukan saat berbicara. Misalnya, saat kita berkata “Saya minta tolong,” kita melakukan tindakan meminta. Sementara itu, perlokusi merujuk pada efek yang ditimbulkan oleh perkataan kita terhadap orang lain. Misalnya, jika kita berkata “Saya minta tolong,” dan orang tersebut kemudian membantu kita, maka efek perlokusi dari perkataan kita adalah orang tersebut membantu kita. Berikut ini adalah sepuluh contoh yang akan memperjelas pemahaman kita tentang ilokusi dan perlokusi dalam Bahasa Indonesia.

Contoh Ilokusi dalam Bahasa Indonesia

Meminta dan Menyuruh

“Saya minta tolong, bisa tolong ambilkan buku itu?” Di sini, ilokusi-nya adalah meminta atau menyuruh. Orang yang berkata sedang melakukan tindakan meminta atau menyuruh.

Menyatakan Fakta

“Hari ini cuacanya sangat panas.” Dalam hal ini, ilokusi-nya adalah menyatakan fakta. Orang yang berkata sedang melakukan tindakan menyatakan fakta tentang cuaca.

Menyatakan Pendapat

“Saya rasa film itu bagus.” Di sini, ilokusi-nya adalah menyatakan pendapat. Orang yang berkata sedang melakukan tindakan menyatakan pendapatnya tentang film.

Contoh Perlokusi dalam Bahasa Indonesia

Memengaruhi Perilaku Orang Lain

“Saya lapar, yuk kita makan.” Di sini, perlokusi-nya adalah memengaruhi perilaku orang lain. Orang yang berkata berharap bahwa perkataannya akan membuat orang lain mau makan bersamanya.

Membuat Orang Lain Merasa Tertekan

“Saya tidak bisa mengerjakan ini sendirian.” Di sini, perlokusi-nya adalah membuat orang lain merasa tertekan. Orang yang berkata berharap bahwa perkataannya akan membuat orang lain merasa harus membantu.

Membuat Orang Lain Merasa Diapresiasi

“Saya sangat menghargai bantuanmu.” Di sini, perlokusi-nya adalah membuat orang lain merasa diapresiasi. Orang yang berkata berharap bahwa perkataannya akan membuat orang lain merasa dihargai.

Penutup

Dengan memahami ilokusi dan perlokusi, kita dapat lebih memahami bagaimana bahasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita juga dapat menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi, karena kita bisa memilih kata-kata yang tepat untuk mencapai tujuan kita. Misalnya, jika kita ingin mempengaruhi perilaku orang lain (perlokusi), kita bisa memilih untuk menggunakan kata-kata yang lebih persuasif. Atau, jika kita ingin menyatakan fakta atau pendapat (ilokusi), kita bisa memilih untuk menggunakan kata-kata yang lebih objektif atau subjektif.

Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi ilokusi dan perlokusi bisa berbeda-beda tergantung pada konteks, budaya, dan pengetahuan latar belakang masing-masing individu. Oleh karena itu, selain memahami konsep ini, kita juga perlu memahami konteks dan budaya di mana bahasa itu digunakan.